Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).
Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya.Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat tercipta karena anak-anak saling belajar antara satu dengan yang lain dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Oleh sebab itu, peran orang tua sebagai guru, penuntun, dan pemberi teladan menjadi sangat penting dalam pertumbuhan karakter baik anak.Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya. Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadaran diri yang baik tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri dalam relasi sosialnya sehingga ketika membuat sebuah keputusan yang bertanggungjawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain. Budi Pekerti melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain.Kamis, 30 November 2023
Posted by Lukman,M.Pd.Si on 01.42 with No comments
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”
Ki Hadjar Dewantara mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)Ki Hadjar Dewantara hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad ke-21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur. Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, Ki Hadjar Dewantara mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh Ki Hadjar Dewantara adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik (menuntun kekuatan kodrat anak).Ki Hadjar Dewantara menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan para murid di pertengahan dan akhir abad ke-20. Kodrat alam Indonesia dengan memiliki 2 musim (musim hujan dan musim kemarau) serta bentangan alam mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan memiliki keberagaman dalam memaknai dan menghayati hidup. Demikian pula dengan zaman yang terus berkembang dinamis mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid.Selasa, 17 Januari 2017
Posted by Lukman,M.Pd.Si on 05.40 with No comments
Ciri utama hewan yang termasuk Vertebrata yaitu mempunyai tulang belakang yang berperan sebagai sumbu utama tubuh. Mempunyai kerangka dalam (endoskeleton)
berupa tulang-tulang rangka. Sistem organ yang berada pada vertebrata berkembang lebih maju dibandingkan dengan
invertebrata seperti sistem pernapasan, peredaran darah, koordinasi, dan
pencernaan berkembang lebih maju dibandingkan hewan Invertebrata. Kelompok
hewan ini dibedakan menjadi lima kelas, yaitu Pisces (berbagai jenis ikan
bertulang keras dan bertulang rawan), Ampibia (berbagai jenis katak dan
salamander), Reptilia (hewan melata yaitu berbagai jenis ular, kadal, buaya,
dan kurakura), Aves (unggas dan berbagai jenis burung), dan Mamalia (berbagai
jenis hewan menyusui).
Vertebrata
dikelompokan menjadi lima kelas:
1. Pisces
(ikan)
Vertebrata yang hidup di
air, bernapas dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di
dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan
poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan
lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Ikan terbagi menjadi dua
ikan bertulang rawan (chondrichyes) misal: ikan cucut, ikan pari, ikan hiu dan
ikan bertulang sejati (osteichtyes misal ikan mas, ikan salem.
2.
Amphibia (amfibi)
Amfibi merupakan hewan
yang dapat hidup di dua tempat mengalami fase hidup di air pada waktu belum
dewasa dan hidup di darat saat sudah dewasa. Saat hidup di air bernapas dengan
insang dan saat hidup di darat bernapas dengan paru-paru. Suhu badan
poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur dengan perkembangbikan secara eksternal.
Misal katak, kodok dan salamander.
salamander.
3. Reptil
(reptil)
Reptil
tertutup oleh lapisan sisik kering. Suhu badan poikiloterm dan berkembangbiak
dengan bertelur sedangkan pembuahan terjadi di dalam( fertilisasi internal.
Tubuh tertutup oleh sisik kering , berkembangbiak dengan bertelur dengan
pembuahan terjadi di luar (fertilisasi internal). Misal: kadal, kura-kura, ular
dan buaya.
4. Aves
(burung)
Tubuh tertutup oleh bulu,
bernapas dengan paru-paru, berkembangbiak dengan bertelur dengan fertilisasi
internal. Mempunyai tulang yang berongga sehingga memudahakn mereka untuk
terbang. Misal: elang, ayam dan camar
5. Mamalia
(hewan menyusui)
Ciri utama dari mamalia
adalah memiliki kelenjar susu. Berkembangbiak dengan melahirkan dengan pembuhan
bersifat fertilisasi internal. Tubuh selain tertutup oleh kulit juga tertutup
oleh bulu. Bernapas dengan paru-paru. Misal harimau, unta dan kambing.
Categories: artikel bebas
Posted by Lukman,M.Pd.Si on 03.48 with No comments
Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi= penerapan) dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip prinsip biologi. Jadi, sebenarnya bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu ilmu terapan. Menurut Sardjoko (1991), bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Bioteknologi bisa diartikan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem atau proses biologis untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang, atau dapat dikatakan pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi ada dua yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
1. bioteknologi konvensional
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik.
aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
a. Pangan
Berikut ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang pangan, antara lain sebagai berikut.
1. Tempe, bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil fermentasi dari jamur Rhizopus.
2. Tape, bahan dasarnya singkong atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi dari Saccharomyces
cereviceae.
3. Kecap, bahan dasarnya kacang kedelai hasil, fermentasi dari jamur Aspergillus.
b. Peternakan
Pada bidang peternakan misalnya:
1. hasil mutasi alam yang menghasilkan domba ankon, yaitu domba yang berkaki pendek dan bengkok;
2. sapi Jersey yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih bagus.
c. Pertanian
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pertanian adalah:
1. Hidroponik, tentu Anda sudah mengetahui hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah, tetapi denganmedia air sebagai pengganti tanah untuk pertumbuhan tanaman,
2. tanaman jenis mustard alami yang diteliti yang dapat menghasilkantanaman, kubis, kembang kol, dan lain
sebagainya.
d. Kesehatan
1. vaksin merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat untuk
meningkatkan imunitas.
2. antibiotik, merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
2. Bioteknologi modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan,dan hewan
1. Pangan
Beberapa contoh hasil bioteknologi modern adalah sebagai berikut.
a. Kentang hasil mutasi genetik yang mempunyai kadar pati dapat mengikat 20% lebih tinggi daripada
biasa.
b. Tomat hasil dari manipulasi genetik sehingga tidak cepat matang,tahan lama, dan tidak cepat
membusuk.
2. Peternakan
Beberapa contoh bioteknologi modern bidang peternakan.
a. Ternak unggul hasil dari manipulasi sehingga menghasilkan daging dan susu yang unggul pula.
b. Kambing identik dengan domba, sapi, dan lain-lain, hasil dari pembelahan embrio secara fisik.
3. Pertanian
Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang pertanian adalah sebagai berikut.
a. Jagung dan kapas setelah gennya dimanipulasi dapat resisten terhadap serangan penyakit gen tertentu.
b. Hasil radiasi dari seleksi biji-bijian kedelai menghasilkan tanamankedelai tengger dan kedelai hijau
camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi.
4. Kesehatan
Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang kesehatan adalah:
a. manipulasi produksi vaksin dengan menggunakan Eschericia coli di bidang pangan agar lebih efisien;
b. hormon pertumbuhan somatotropin hasil dari Eschericia coli.
Categories: artikel bebas
Minggu, 08 Januari 2017
Posted by Lukman,M.Pd.Si on 04.57 with No comments
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMPN Simpang Kosgoro
Kelas / Semester : VIII / Genap
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
C. Indikator
1. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
2. Mengukur gaya suatu benda.
3. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan.
4. Mengidentifikasi syarat terjadinya keseimbangan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh dengan tepat
2. Melalui percobaan sederhana siswa dapat mengukur gaya suatu benda dengan benar
3. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan dengan benar
4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi syarat terjadinya keseimbangan.
E. Materi Pembelajaran
Gaya
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Cooperative
2. Model : Cooperative Learning
3. Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen
- Observasi
- Ceramah
G. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Diksripsi / Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan • Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar dengan memberi salam dan menanyakan keadaan peserta didik
• Guru menayangkan gambar tentang jenis – jenis gaya
• Guru melakukan apersepsi sesuai dengan gambar tentang jenis – jenis gaya
• Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan cakupan materi 10 menit
Kegiatan inti • Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian gaya.
• Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-macam gaya.
• Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai perbedaan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah balon yang telah ditiup, sebuah gelang karet, dan sebuah bola.
• Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya
• Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
• Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
• Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai cara mengukur gaya dengan menggunakan neraca pegas.
• Peserta didik memperhatikan diagram vektor untuk menggambarkan gaya yang disampaikan oleh guru.
50 menit
Penutup • . Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yangh memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
• Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. 20 menit
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Diksripsi / Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan • Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar dengan memberi salam dan menanyakan keadaan peserta didik
• Guru menayangkan gambar tentang resultan gaya
• Guru melakukan apersepsi sesuai dengan gambar tentang resultan gaya
Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan cakupan materi 10 menit
Kegiatan inti • Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian resultan gaya.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tiga buah neraca pegas, sebuah beban yang bermassa 3 kg dan sebuah meja yang masih kokoh.
• Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen menentukan resultan gaya-gaya yang searah dan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah.
• Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
• Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
• Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan resultan gaya berbentuk sudut.
• Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan resultan gaya-gaya yang searah, berlawanan arah, dan berbentuk sudut yang disampaikan oleh guru.
• Guru memberikan beberapa soal menentukan resultan gaya-gaya yang searah, berlawanan arah, dan berbentuk sudut untuk dikerjakan oleh peserta didik.
• Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai syarat terjadinya keseimbangan.
• Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan contoh keadaan benda yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 50 menit
Penutup • Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 20 menit
3. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Diksripsi / Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan • Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar dengan memberi salam dan menanyakan keadaan peserta didik
• Guru menayangkan gambar tentang kesetimbangan
• Guru melakukan apersepsi sesuai dengan gambar tentang kesetimbangan
• Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan cakupan materi 10 menit
Kegiatan inti • Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tentang kesetimbangan
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tiga buah neraca pegas, sebuah beban yang bermassa 3 kg dan sebuah meja yang masih kokoh.
• Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen menentukan terjadinya keseimbangan..
• Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
• Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
• Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan terjadinya keseimbangan..
• Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan kesetimbangan yang disampaikan oleh guru.
• Guru memberikan beberapa soal menentukan kesetimbangan untuk dikerjakan oleh peserta didik.
• Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai syarat terjadinya keseimbangan.
• Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan contoh keadaan benda yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 50 menit
Penutup • Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 20 menit
H. Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu Saeful Karim halaman 157-164
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum
d. Lingkungan
I. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
Tes tertulis
Tes unjuk kerja
b. Bentuk Instrumen:
PG
Uji petik kerja produk
Uraian
Isian
c. Contoh Instrumen:
- Contoh tes PG
Berikut ini yang tidak termasuk gaya tak sentuh adalah ....
a. gaya gesek c. gaya gravitasi
b. gaya magnet d. gaya listrik
- Contoh tes isian
Keadaan dimana dua gaya atau lebih bekerja pada sebuah benda, tetapi tidak mengakibatkan perubahan sifat gerak benda disebut ....
- Contoh tes uraian
Dua orang siswa mendorong meja masing-masing dengan gaya 20 N ke kanan dan 15 N ke kiri. Tentukan resultan gaya yang bekerja pada meja.
Terawas, Januari 2016
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
Lili Suryani,S.S Lukman,S.Pd M.Pd.Si
NIP 19760408 200501 2004 NIP 19840427 200903 1006
Categories: Perangkat IPA
Posted by Lukman,M.Pd.Si on 04.56 with No comments
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMPN Simpang Kosgoro
Kelas / Semester : VIII / Ganjil
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Indikator : 1. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
2. Menyimpulkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
3. Membedakan metamorfosis dan metagenesis.
Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui Studi Pustaka Peserta didik dapat Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.
2. Melalui Studi Pustaka Peserta didik dapat Membedakan pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.
3. Melalui Studi Pustaka Peserta didik dapat Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.
Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan Perkembangan
Metode Pembelajaran : Model
- Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
Metode
- Diskusi kelompok
- Eksperimen
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)
. Motivasi dan apersepsi
- Pernahkah kalian memperhatikan mengapa seorang bayi mungil dapat berubah menjadi anak kecil?
- Bagian manakah dalam tumbuhan yang mengalami pertumbuhan terminal?
. Prasyarat pengetahuan
- Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan?
- Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan terminal?
. Pra eksperimen
- Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.
b. Kegiatan Inti (50 Menit)
. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan (gen, nutrisi, hormon, dan lingkungan).
. Wakil tiap kelompok diminta mengambil sebuah kardus mi instan dan dua pot yang baru tumbuh.
. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman.
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan guru.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pertumbuhan terminal.
. Peserta didik berdiskusi kelompok perbedaan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
. Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen guna mengetahui pertumbuhan pada tanaman
. Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan pot kecil yang dilubangi bagian bawahnya, penggaris, tanah yang subur, dan biji jagung atau beras.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
. Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian metagenesis.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai metagenesis pada tumbuhan paku dan ubur-ubur.
. Wakil tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan embrionik.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai tahapan-tahapan pembelahan zigot.
. Wakil tiap kelompok diminta mengambil penggaris atau meteran, timbangan, dan hewan peliharaan misalnya mencit.
. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen guna mengetahui pertumbuhan pada hewan
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan guru.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
. Peserta didik memperhatikan tayangan video mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan yang telah dipersiapkan oleh guru.
. Peserta didik dengan kelompoknya membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Kegiatan Penutup (20 Menit)
. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama baik.
. Peserta didik (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu Jl.2A halaman 1-22
b. Carta metamorfosis dan metagenesis
c. Video pertumbuhan dan perkembangan
d. Alat dan bahan praktikum
Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
- Tes tulis
b. Bentuk Instrumen:
- Isian
- Uraian
c. Contoh Instrumen:
- Instrumen tes isian
Pergiliran keturunan antara fase aseksual dan fase seksual secara bergantian pada makhluk hidup disebut ....
- Contoh tes uraian
Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Terawas, Agustus 2015
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
Lili Suryani,S.S Lukman,S.Pd M.Pd.Si
NIP 19760408 200501 2004 NIP 19840427 200903 1006
Categories: Perangkat IPA
Sabtu, 07 Januari 2017
Langganan:
Postingan (Atom)