IPA merupakan mata pelajaran di SMP, dimana IPA terdiri dari fisika,kimia dan biologi. Keterpaduan antara fisika, kimia dan biologi menjadi tantangan di dunia pendidikan khususnya di jenjang pendidikan SMP. Hal ini menuntut guru untuk lebih ekstra dalam memahami kajian keterpaduan tersebut

Selasa, 17 Januari 2017

Posted by Lukman,M.Pd.Si on 05.40 with No comments
Ciri utama hewan yang termasuk Vertebrata yaitu mempunyai tulang belakang yang berperan sebagai sumbu utama tubuh. Mempunyai kerangka dalam (endoskeleton) berupa tulang-tulang rangka. Sistem organ yang berada pada vertebrata berkembang lebih maju dibandingkan dengan invertebrata seperti sistem pernapasan, peredaran darah, koordinasi, dan pencernaan berkembang lebih maju dibandingkan hewan Invertebrata. Kelompok hewan ini dibedakan menjadi lima kelas, yaitu Pisces (berbagai jenis ikan bertulang keras dan bertulang rawan), Ampibia (berbagai jenis katak dan salamander), Reptilia (hewan melata yaitu berbagai jenis ular, kadal, buaya, dan kurakura), Aves (unggas dan berbagai jenis burung), dan Mamalia (berbagai jenis hewan menyusui).
Vertebrata dikelompokan menjadi lima kelas:
1. Pisces (ikan)
Vertebrata yang hidup di air, bernapas dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Ikan terbagi menjadi dua ikan bertulang rawan (chondrichyes) misal: ikan cucut, ikan pari, ikan hiu dan ikan bertulang sejati (osteichtyes misal ikan mas, ikan salem.
2. Amphibia (amfibi)
Amfibi merupakan hewan yang dapat hidup di dua tempat mengalami fase hidup di air pada waktu belum dewasa dan hidup di darat saat sudah dewasa. Saat hidup di air bernapas dengan insang dan saat hidup di darat bernapas dengan paru-paru. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur dengan perkembangbikan secara eksternal. Misal katak, kodok dan salamander.
salamander.
3. Reptil (reptil)
Reptil tertutup oleh lapisan sisik kering. Suhu badan poikiloterm dan berkembangbiak dengan bertelur sedangkan pembuahan terjadi di dalam( fertilisasi internal. Tubuh tertutup oleh sisik kering , berkembangbiak dengan bertelur dengan pembuahan terjadi di luar (fertilisasi internal). Misal: kadal, kura-kura, ular dan buaya.
4. Aves (burung)
Tubuh tertutup oleh bulu, bernapas dengan paru-paru, berkembangbiak dengan bertelur dengan fertilisasi internal. Mempunyai tulang yang berongga sehingga memudahakn mereka untuk terbang. Misal: elang, ayam dan camar
5. Mamalia (hewan menyusui)
Ciri utama dari mamalia adalah memiliki kelenjar susu. Berkembangbiak dengan melahirkan dengan pembuhan bersifat fertilisasi internal. Tubuh selain tertutup oleh kulit juga tertutup oleh bulu. Bernapas dengan paru-paru. Misal harimau, unta dan kambing.
Categories:  
Posted by Lukman,M.Pd.Si on 03.48 with No comments
        Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi= penerapan) dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip prinsip biologi. Jadi, sebenarnya bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu ilmu terapan. Menurut Sardjoko (1991), bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Bioteknologi bisa diartikan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem atau proses biologis untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang, atau dapat dikatakan pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk bagi kepentingan manusia.
        Bioteknologi ada dua yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
1. bioteknologi konvensional
       Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik.
aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
a. Pangan
     Berikut ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang pangan, antara lain sebagai berikut.
     1. Tempe, bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil fermentasi dari jamur Rhizopus.
     2.  Tape, bahan dasarnya singkong atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi dari Saccharomyces 
         cereviceae.
     3. Kecap, bahan dasarnya kacang kedelai hasil, fermentasi dari jamur Aspergillus.
b. Peternakan
       Pada bidang peternakan misalnya:
    1. hasil mutasi alam yang menghasilkan domba ankon, yaitu domba yang berkaki pendek dan bengkok;
    2. sapi Jersey yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih bagus.
c. Pertanian
       Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pertanian adalah:
  1. Hidroponik, tentu Anda sudah mengetahui hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa 
      menggunakan tanah, tetapi denganmedia air sebagai pengganti tanah untuk pertumbuhan tanaman,
  2. tanaman jenis mustard alami yang diteliti yang dapat menghasilkantanaman, kubis, kembang kol, dan lain 
      sebagainya.
d. Kesehatan
    1. vaksin merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat untuk 
        meningkatkan imunitas.
    2. antibiotik, merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.

2. Bioteknologi modern
       Bioteknologi modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan,dan hewan
1. Pangan
      Beberapa contoh hasil bioteknologi modern adalah sebagai berikut.
    a. Kentang hasil mutasi genetik yang mempunyai kadar pati dapat mengikat 20% lebih tinggi daripada 
        biasa.
    b. Tomat hasil dari manipulasi genetik sehingga tidak cepat matang,tahan lama, dan tidak cepat 
        membusuk.
2. Peternakan
     Beberapa contoh bioteknologi modern bidang peternakan.
     a. Ternak unggul hasil dari manipulasi sehingga menghasilkan daging dan susu yang unggul pula.
     b. Kambing identik dengan domba, sapi, dan lain-lain, hasil dari pembelahan embrio secara fisik.
3. Pertanian
        Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang pertanian adalah sebagai berikut.
    a. Jagung dan kapas setelah gennya dimanipulasi dapat resisten terhadap serangan penyakit gen tertentu.
    b. Hasil radiasi dari seleksi biji-bijian kedelai menghasilkan tanamankedelai tengger dan kedelai hijau 
        camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi.
4. Kesehatan
       Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang kesehatan adalah:
    a. manipulasi produksi vaksin dengan menggunakan Eschericia coli di bidang pangan agar lebih efisien;
    b. hormon pertumbuhan somatotropin hasil dari Eschericia coli.



Categories:  

Minggu, 08 Januari 2017

Posted by Lukman,M.Pd.Si on 04.57 with No comments
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )



Sekolah : SMPN Simpang Kosgoro
Kelas / Semester : VIII / Genap
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit


A. Standar Kompetensi
       5.    Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar
 5.1  Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.

C. Indikator
1. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
2. Mengukur gaya suatu benda.
3. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan.
4. Mengidentifikasi syarat terjadinya keseimbangan.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh dengan tepat
2. Melalui percobaan sederhana siswa dapat mengukur gaya suatu benda dengan benar
3. Melalui diskusi kelompok siswa dapat melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan dengan benar
4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi syarat terjadinya keseimbangan.


E. Materi Pembelajaran
        Gaya

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Cooperative
2. Model : Cooperative Learning
3. Metode : -  Diskusi kelompok
             -  Eksperimen
 -  Observasi
 -  Ceramah

G. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Diksripsi / Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar dengan memberi salam dan menanyakan keadaan peserta didik
Guru menayangkan gambar tentang jenis – jenis gaya
Guru melakukan apersepsi sesuai dengan gambar tentang jenis – jenis gaya
Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan cakupan materi 10 menit
Kegiatan inti Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian gaya.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-macam gaya.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai perbedaan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah balon yang telah ditiup, sebuah gelang karet, dan sebuah bola.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai cara mengukur gaya dengan menggunakan neraca pegas.
Peserta didik memperhatikan diagram vektor untuk menggambarkan gaya yang disampaikan oleh guru.
50 menit
Penutup . Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yangh memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. 20 menit


2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Diksripsi / Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar dengan memberi salam dan menanyakan keadaan peserta didik
Guru menayangkan gambar tentang resultan gaya
Guru melakukan apersepsi sesuai dengan gambar tentang resultan gaya
Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan cakupan materi 10 menit
Kegiatan inti Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian resultan gaya.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tiga buah neraca pegas, sebuah beban yang bermassa 3 kg dan sebuah meja yang masih kokoh.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen menentukan resultan gaya-gaya yang searah dan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah.
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan resultan gaya berbentuk sudut.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan resultan gaya-gaya yang searah, berlawanan arah, dan berbentuk sudut yang disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal menentukan resultan gaya-gaya yang searah, berlawanan arah, dan berbentuk sudut untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai syarat terjadinya keseimbangan.
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan contoh keadaan benda yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 50 menit
Penutup Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 20 menit

3. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Diksripsi / Kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar dengan memberi salam dan menanyakan keadaan peserta didik
Guru menayangkan gambar tentang kesetimbangan
Guru melakukan apersepsi sesuai dengan gambar tentang kesetimbangan
Guru Menyampaikan tujuan Pembelajaran dan cakupan materi 10 menit
Kegiatan inti Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tentang kesetimbangan
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tiga buah neraca pegas, sebuah beban yang bermassa 3 kg dan sebuah meja yang masih kokoh.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen menentukan terjadinya keseimbangan..
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan terjadinya keseimbangan..
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan kesetimbangan yang disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal menentukan kesetimbangan untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai syarat terjadinya keseimbangan.
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan contoh keadaan benda yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 50 menit
Penutup Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 20 menit


H. Sumber Belajar
  a. Buku IPA Terpadu Saeful Karim  halaman 157-164
  b. Buku referensi yang relevan
 c. Alat dan bahan praktikum
 d. Lingkungan

I. Penilaian Hasil Belajar
        a. Teknik Penilaian:
Tes tertulis
Tes unjuk kerja
        b. Bentuk Instrumen:
PG
Uji petik kerja produk
Uraian
Isian
c. Contoh Instrumen:
    -  Contoh tes PG
Berikut ini yang tidak termasuk gaya tak sentuh adalah ....
a. gaya gesek c. gaya gravitasi
b. gaya magnet             d. gaya listrik
-  Contoh tes isian
              Keadaan dimana dua gaya atau lebih bekerja pada sebuah benda, tetapi tidak        mengakibatkan perubahan sifat gerak benda disebut ....  
-  Contoh tes uraian
Dua orang siswa mendorong meja masing-masing dengan gaya 20 N ke kanan dan 15 N ke kiri. Tentukan resultan gaya yang bekerja pada meja.




Terawas,      Januari  2016
Mengetahui                 Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah


Lili Suryani,S.S                  Lukman,S.Pd M.Pd.Si
NIP 19760408 200501 2004 NIP 19840427 200903 1006            

Categories:  
Posted by Lukman,M.Pd.Si on 04.56 with No comments
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMPN Simpang Kosgoro
Kelas / Semester : VIII  / Ganjil
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Indikator : 1. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
2. Menyimpulkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
3. Membedakan metamorfosis dan metagenesis.
Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui Studi Pustaka Peserta didik  dapat Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.
2. Melalui Studi Pustaka Peserta didik  dapat Membedakan pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.
3. Melalui Studi Pustaka Peserta didik  dapat Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.

Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan Perkembangan
Metode Pembelajaran : Model
- Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
  Metode
- Diskusi kelompok
- Eksperimen

Alokasi Waktu : 2  x 40 Menit

Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit)
. Motivasi dan apersepsi
- Pernahkah kalian memperhatikan mengapa seorang bayi mungil dapat berubah menjadi anak kecil?
- Bagian manakah dalam tumbuhan yang mengalami pertumbuhan terminal?
. Prasyarat pengetahuan
- Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan?
- Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan terminal?
. Pra eksperimen
- Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.
b. Kegiatan Inti (50 Menit)
. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan (gen, nutrisi, hormon, dan lingkungan).
. Wakil tiap kelompok diminta mengambil sebuah kardus mi instan dan dua pot yang baru tumbuh.
. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman.
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan guru.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pertumbuhan terminal.
. Peserta didik berdiskusi kelompok perbedaan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
. Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen guna mengetahui pertumbuhan pada tanaman
. Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan pot kecil yang dilubangi bagian bawahnya, penggaris, tanah yang subur, dan biji jagung atau beras.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
. Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
        .    Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian metagenesis.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai metagenesis pada tumbuhan paku dan ubur-ubur.
. Wakil tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan embrionik.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai tahapan-tahapan pembelahan zigot.
. Wakil tiap kelompok diminta mengambil penggaris atau meteran, timbangan, dan hewan peliharaan misalnya mencit.
. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen guna mengetahui pertumbuhan pada hewan
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan guru.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
. Peserta didik (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
. Peserta didik memperhatikan tayangan video mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan yang telah dipersiapkan oleh guru.
. Peserta didik dengan kelompoknya membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Kegiatan Penutup (20 Menit)
. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama baik.
. Peserta didik (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu Jl.2A  halaman 1-22
b. Carta metamorfosis dan metagenesis
c. Video pertumbuhan dan perkembangan
d. Alat dan bahan praktikum

Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
- Tes tulis
b. Bentuk Instrumen:
- Isian
- Uraian
c. Contoh Instrumen:
- Instrumen tes isian
Pergiliran keturunan antara fase aseksual dan fase seksual secara bergantian pada makhluk hidup disebut ....
- Contoh tes uraian
Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.



Terawas,      Agustus 2015
Mengetahui               Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah


Lili Suryani,S.S                  Lukman,S.Pd M.Pd.Si
NIP 19760408 200501 2004 NIP 19840427 200903 1006  

Categories:  

Sabtu, 07 Januari 2017

Posted by Lukman,M.Pd.Si on 18.08 with No comments

Posted by Lukman,M.Pd.Si on 18.02 with No comments

Posted by Lukman,M.Pd.Si on 07.40 with No comments
Daur biogeokimia adalah daur materi melalui makhluk hidup, tanah, dan reaksi kimia. Berfungsinya daur biogeokimia menentukan kelestarian makhluk hidup. Bentuk daur materi yang melibatkan unsur senyawa kimia seperti karbon, oksigen, nitrogen, dan air yang mengalami perpindahan lewat organisme (biotik) dan beredar kembali ke lingkungan fisik (abiotik) disebut daur biogeokimia.
Daur biogeokimia dalam ekosistem meliputi unsur-unsur berikut.
a. Daur Karbon (C)
Sumber karbon bagi kebutuhan makhluk hidup terdapat dalam bentuk karbon dioksida (CO2) yang berasal dari atmosfer maupun yang terlarut di dalam air. Karbon dibutuhkan tumbuhan hijau (produsen) dalam proses fotosintesis untuk pembentukan karbohidrat, protein, dan lemak. Adapun manusia dan hewan (konsumen) memperoleh karbon dalam bentuk senyawa karbohidrat, protein, dan lemak yang terdapat dalam tumbuhan hijau. Pelepasan karbon ke atmosfer terjadi pada pernapasan (respirasi) makhluk hidup seperti tumbuhan,hewan, dan manusia. Selain itu, pelepasan karbon juga terjadi pada proses pembusukan sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati oleh mikroorganisme dan pembakaran karbon organik seperti pembakaran minyak bumi dan batu bara
b. Daur Oksigen (O2)
Oksigen (O2) dalam keadaan bebas terdapat di atmosfer dan di dalam air. Oksigen tersebut diambil atau digunakan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia untuk pernapasan (respirasi). Oksigen yang diambil itu kemudian diganti oleh tumbuhan hijau yang melepas oksigen ke atmosfer pada saat berlangsungnya proses fotosintesis
c. Daur Nitrogen (N)
Di dalam lapisan atmosfer bumi terdapat sekitar 79% nitrogen (N) dalam bentuk N2. Beberapa unsur nitrogen (N) yang ada di alam tidak berubah menjadi unsur lain dan senantiasa jumlahnya tetap, tetapi hanya berubah dari senyawa satu ke senyawa yang lain. Tumbuhan hanya dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrit dan senyawa nitrat, sedangkan hewan dan manusia memanfaatkan nitrogen dalam bentuk protein. Nitrogen relatif sangat jarang ditemukan dalam bentuk senyawa karena lambat atau susah bereaksi dengan unsur lain, maka satu-satunya cara organism memperoleh nitrogen melalui fiksasi. Beberapa cara fiksasi nitrogen, adalah sebagai berikut.
1) Fiksasi Nitrogen Udara
Nitrogen bebas di atmosfer yang bereaksi dengan oksigen atau hydrogen dengan bantuan energi petir atau kilat akan membentuk NO2 atau NH2 yang turun ke bumi bersama air hujan, sehingga bila kita minum air hujan akan terasa agak asam.
2) Fiksasi Nitrogen oleh Mikroorganisme
Bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil-bintil akar kacang tanah dapat mengikat nitrogen bebas dari udara untuk diubah menjadi nitrat yang kemudian dimanfaatkan tumbuhan tersebut sebagai senyawa penyusun protein.
3) Nitrifikasi
Nitrifikasi merupakan proses pengubahan senyawa amoniak menjadi senyawa nitrat oleh bakteri tertentu. Proses ini dapat berlangsung pada keadaan cukup oksigen (aerob).
4) Denitrifikasi
Denitrifikasi merupakan proses penambahan ion-ion amoniak, nitrit, dan nitrat menjadi nitrogen, terjadi pada keadaan tanpa oksigen (anaerob). Jika suatu organisme mati kemudian mengalami proses dekomposisi melalui kegiatan mikroorganisme dekomposer dikeluarkan senyawa nitrogen dalam bentuk urea ke atmosfer

d. Daur Air (H2O)
Jika hujan turun, tidak semua air hujan itu dimanfaatkan oleh makhluk hidup karena sebagian airnya menguap dengan cepat ke atmosfer dan hanya sebagian yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia kemudian dilepaskan lagi ke atmosfer melalui pernapasan, keringat, dan urin. Selebihnya, air meresap ke bawah menuju lapisan air di dalam tanah serta yang di permukaan tanah mengalir ke danau, sungai, dan pada akhirnya menuju ke laut lalu menguap ke atmosfer.
e. Daur Sulfur (Belerang)
Belerang dapat dijumpai di daerah pegunungan, belerang ini dapat dimanfaatkan untuk obat penyakit kulit. Belerang ini terkandung di dalam tanah yang terdapat di beberapa gunung berapi. Selain berasal dari dalam tanah, gas ini bisa berasal pula dari sisa pembakaran minyak bumi dan batu bara dalam bentuk SO2. Gas ini bisa pula berasal dari asap kendaraan dan pabrik. Bila gas tersebut dihembuskan ke udara dan saat itu terkena uap air hujan akan berubah menjadi sulfat yang akan jatuh di tanah, sungai, dan lautan. Sulfat dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan atau ganggang air sebagai penyusun protein.
f. Daur Fosfor
Di alam fosfor terdapat dalam dua bentuk senyawa, yaitu senyawa organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati akan diuraikan oleh bakteri dan decomposer menjadi fosfat anorganik, sedangkan fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh sebab itu, fosfat banyak terdapat pada batu dan karang fosil. Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis membentuk fosfat anorganik yang terlarut di dalam air tanah dan laut. Fosfat anorganik kemudian akan diserap lagi oleh akar tumbuhan dan siklus ini akan berlangsung terus menerus.

Categories:  

Popular Posts

Recent Posts

Categories

Pages

Text Widget

IPA merupakan mata pelajaran di SMP, dimana IPA terdiri dari fisika,kimia dan biologi. Keterpaduan antara fisika, kimia dan biologi menjadi tantangan di dunia pendidikan khususnya di jenjang pendidikan SMP. Hal ini menuntut guru untuk lebih ekstra dalam memahami kajian keterpaduan tersebut

Diberdayakan oleh Blogger.

Author Info

Random Posts

Statistik Blog

Elegant Themes

Video of Day

News

Fashion Era

Design

Shooting

Racing

Bottom

Sponsor Advertisement

Pemerintahan & Pendidikan

About us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Advertisement

Latest From Lifestyle

Video of Day

Join Us

Advertisement

Ads

Laman

Laman

Advertisement

Laman

Advertisement With Us

Laman

Laman

Laman

Technology

Popular Posts

Popular Posts

Copyright © Blog Guru IPA | Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates
Design by Carolina Nymark | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com